CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Januari 11, 2009

Review

Mencicipi Jaringan EVDO Rev. A Smart

Jakarta - Smart berhasil mencatatkan dirinya menjadi operator CDMA pertama di Indonesia yang meluncurkan teknologi EVDO Rev.A untuk telekomunikasi nirkabel secara komersial lewat produk Jump. Bagaimana kemampuannya?



Semua Paragrap yang di sembunyikan
Namun sebelum itu, ada baiknya kita lebih mengenal dengan EVDO itu sendiri. EVDO atau Evolution Data Only/Evolution Data Optimized adalah suatu standar untuk transmisi data secara nirkabel generasi ketiga (3G) dengan menggunakan frekuensi radio pada teknologi telekomunikasi CDMA.

EVDO saat ini memiliki beberapa standar revisi. Dinamai secara alfabetikal, dimulai dari EVDO Rev. 0 (Zero), Rev A. dan yang sedang dalam pengembangan adalah Rev B. Masing-masing standar ini mempunyai beberapa perbedaan dalam kapasitas bandwidth transmisinya.

EVDO memanfaatkan jaringan CDMA 2000 untuk menyediakan akses kepada perangkat telekomunikasi mobile networks dengan antarmuka pada kecepatan 2,4 Mbps untuk Rev 0 dan 3,1 Mbps untuk Rev. A. Namun itu semua tergantung dari daya tangkap sinyal dan jaringan di tempat user berada.

Sebab, cara kerja EVDO masih bergantung pada jaringan jangkauan BTS. Ada kalanya pada saat tertentu para user mengakses internet di tempat dimana tidak ada jaringan yang mendukung EVDO.

Namun jangan khawatir, bila terjadi seperti ini, biasanya secara otomatis user akan dipindahkan ke standar mode 1X-RTT. Artinya, mereka tetap dapat melakukan akses internet tetapi menggunakan kemampuan 1X yakni dengan transfer data hanya 152 Kbps.

Begitu pula yang coba ditawarkan Smart dengan produk Jump-nya. Meskipun user menggunakan produk ini diluar area yang belum tercover jaringan EVDO Smart, maka mereka akan dilayanai oleh network 1x.

Instalasi hingga Pengujian

Dalam kemasan Jump, Smart membekali user dengan petunjuk instalasi secara manual ataupun dalam file, charger untuk modem, USB Extended dan CD intalasi.

Sayangnya, untuk proses instalasi software (driver) agak sedikit menyulitkan. Dikarenakan autorun yang dijalankan pada CD instalasi bukan untuk instalasi program melainkan hanya untuk membuka file pada CD tersebut. Alhasil, user harus mengistal secara manual dan tentunya akan sedikit merepotkan jika kita tidak mengetahui driver mana yang tepat untuk modem tersebut.

Selain itu, yang juga perlu digaris bawahi adalah, pada modem yang digunakan tidak tersedia aplikasi untuk instal driver. Akibatnya, bagi laptop user yang tidak memiliki optikal disk -- seperti pada netbook -- harus mengkopi terlebih dahulu driver tersebut di flasdisk, baru melakukan proses penginstalan.

Ketika semua proses intalasi selesai, user selanjutnya tinggal memasukkan konfigurasi sesuai dengan yang tertera pada petunjuk instalasi yang disertakan. 

Dengan label EVDO Rev. A, Jump diklaim Smart mampu menembus kecepatan hingga 3,1 Mbps untuk download dan 1,8 Mbps untuk upload. Namun itu kembali lagi kalau jaringan yang didapat dalam keadaan maksimal.

Sebab, ketika dilakukan pengujian oleh detikINET di beberapa wilayah, rasanya sulit untuk mendapatkan kecepatan maksimal tersebut. 

Di daerah Warung Buncit, Jakarta Selatan misalnya, hasil pengujian speedtest.net terhadap produk ini hanya menunjukkan kemampuan download 137 Kbps dan 99 Kbps untuk upload. Sementara ketika pengujian dilakukan agak keluar dari Jakarta -- ke daerah Bekasi -- hasil yang didapat adalah 157 Kbps untuk download dan hanya 74 kbps untuk upload. 

Terhitung kecil memang, namun untuk membuka situs-situs berat yang dijejali tampilan grafis dan video dirasa tak terlalu lelet, serta lebih kencang ketimbang menggunakan jaringan dial up. 

Selain berfungsi sebagai modem internet, alat ini juga bisa digunakan layaknya ponsel. User bisa mengirim/menerima sms hingga untuk melakukan panggilan telepon. User juga ditawarkan 2 jenis perhitungan pemakaian, yaitu mau berbasis pulsa (dalam bentuk rupiah) dan berbentuk quota bandwidth.

( ash / dwn )

Read More…

0 komentar: